We Home

Thank for visit. leave your coment, please :)

When Love Must Protect the Love (Chapter 6)

31 Komentar

Title                 : When Love Must Protect the Love

Author             : Cahya Khosyiah

Main Cast        : Kim Myungsoo

Bae Suzy

Other Cast       : Nichkhun

Tiffany

Jiyeon

Pairing             : Myungzy (Myungsoo+Suzy)

Genre              : Angst, Romance

Rate                 : 17

Disclaimer       : Cerita ini hanya karangan fikti belaka, hasil dari imajinasi liar author. Jika ada kesamaan tokoh dan karakter adalah sebuah ketidak sengajaan. Cast dalam cerita ini milik agensi dan keluarga masing-masing.

Huruf tebal untuk Flashback.

R&R

/////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////

Yang terjadi tak sesuai dengan yang diinginkan.

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

“Oppa! Are you missing ,,,,,,”

“Jemput Suzy sekarang.” Nichkhun memotong ucapan Tiffany.

“What happened?” tanya Tiffany heran, pasalnya Nichkhun bilang adiknya akan jalan-jalan di Los Angeles.

“Jangan banyak bertanya!” Nichkhun membentak Tiffany.

“Arraso,,,arraso,,,” mendengar tunangannya yang terdengar emosi, Tiffany segera menyuruh karyawan salon untuk menyelesaikan perawatan dirinya.

“What is the matter with your fiance?” tanya salah satu teman Tiffany.

“He told me to pick up him step-sister.”

“Would not she has been 21 years? Let Her”

“And her brother will kill me.” Tiffany keluar dari salon sambil berdumel. “Gadis nakal itu. Dia tidak bisa berhenti membuat orang lain khawatir.”

“””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””

Suzy berjalan santai, di pinggir sungai Venice Canal. Kota tua penuh sejarah, Suzy membidik beberapa sudut dengan camera hitam yang ia bawa. Ini sangat tenang dan damai, daerah yang sesuai untuk pejalan kaki, melewati jembatan pendek, melihat penduduk mendayung kapal, dan rumah yang berjarak sangat dekat. Suzy bahkan lupa bahwa dia berada di Los Angeles, kota dengan penduduk terbanyak di Amerika, setelah New York.

“””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””

“Biarkan aku membawanya.” Myungsoo mengambil tas berpergian Jiyeon.

“Tidak perlu, kau sudah membawa banyak barang.” Jiyeon berusaha mengambil tasnya kembali, namun karna perutnya membesar dia tidak bisa bergerak bebas.

WLP 6 -L (3)

“Aku tidak bisa melakukan banyak hal untukmu jadi setidaknya biarkan aku, jangan membantah.”

“Terimakasih.” Jiyeon tersenyum, mengikuti Myungsoo keluar dari bandara.

Hanya membawakan tas saja Jiyeon mengucapkan terimakasih. Sedangkan Myungsoo melakukan banyak hal untuk Suzy, dan sang gadis tak pernah melihatnya. 6 bulan berlalu, tak pernah sekalipun Myungsoo melupakan Suzy. Memikirkan bagaimana perpisahan mereka terjadi. Myungsoo tak yakin bahwa mantan kekasihnya tersebut pernah mencintainya, Suzy pergi dengan mudah menerima apa yang dikatakan Myungsoo.

“Sebelum ke Apatemen, aku ingin jalan-jalan.”

Ucapan Jiyeon membuyarkan lamunan Myungsoo.

“””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””

“Oppa!” suara nyarin Tiffany. “Aku tidak menemukan Suzy, ponselnya tidak aktif. Eottoke?”

“Cari saja terus.” Perintah Nichkhun. Bagaimana? Ibunya tidak boleh tau bahwa Tiffany belum bertemu Suzy, tapi kenapa ibunya ingin Suzy kembali segera? Nichkhun teringat pada Tn.Ok yang berada diruang ibunya tempo hari.

“””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””

Suzy menggigit seperempat potong pizza. Pizza dengan segelas kopi. Setelah lelah berjalan di Venice Canals Walkmay, Suzy memutuskan untuk mampir disalah satu kedai pizza pinggir sungai. Melihat orang-orang berlalu lalang diluar, sepertinya mereka juga turis. Matanya berhenti pada dua orang yang sangat ia kenal, seorang laki-laki berjongkok didepan wanita hamil yang sedang duduk. Suzy menatap mereka dalam diam.

“Apa anak ayah lelah?” Myungsoo mengelus perut Jiyeon, seolah berbicara pada makhluk didalamnya. “Tapi,, bagaimana ya? Ibumu sangat ingin berkeliling Los Angeles.”

“Aku masih kuat oppa.” Ucap Jiyeon.

Myungsoo membantu Jiyeon berdiri dengan memeluk tubuh Jiyeon dari samping.

“Olaenmaniya.” Sebuah suara mengejutkan mereka.

Myungsoo dan Jiyeon tak percaya pada seseorang didepan mereka sekarang adalah,,, Suzy. Jiyeon hampir saja merosot kebawah jika Myungsoo tidak menahannya.

“””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””

Disinilah mereka berada. Suzy duduk didepan Myungsoo dan Jiyeon yang duduk berdampingan, dengan meja menjadi penghalang. Suzy tak berhenti menatap dua orang didepannya, tanpa berbicara.

WLP 6 -L (15) Sedangkan Myungsoo tak mau kalah, balik menatap Suzy. Dan Jiyeon sedari tadi tak berhenti mengaduk jus Alpucatnya.

“Selamat atas bayi kalian.”

Myungsoo tersenyum sinis mendengar ucapan Suzy. Selamat? Apa hati gadis ini terbuat dari batu? Mantan kekasihnya menghamili sahabatnya, dan dia memberikan selamat? Dugaannya tak pernah salah, bahwa Suzy memang tak pernah mencintai Myungsoo. “Apa yang kau lakukan disini?”

“Berlibur.” Jawab Suzy singkat.

“Kau tidak terlihat sedang berlibur.” Ucap Myungsoo melirik tas Suzy yang sepertinya hanya memberisi barang ringan.

“Aku mengirim barangku ke Las Vegas, aku hanya ingin ke Venice.”

“Kami juga sedang berlibur. Kenapa tidak bergabung?”

“Oppa! Suzy mungkin bersama Tiffany eonni.” Jiyeon nampak tak setuju dengan tawaran Myungsoo pada Suzy.

“Sebenarnya, batrai ponselku habis dan aku tidak bisa menghubungi Tiffany eonni. Bolehkah aku bergabung?”

“””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””

Myungsoo menyiapkan banyak hal untuk liburannya bersama Jiyeon, tak hanya tempat tinggal dia juga menyewa mobil.

“Sebagai warga yang berasal dari negara yang sama kita harus saling membantu.” Ucap Myungsoo sambil melirik Suzy lewat kaca sepion depan.

“Kau terlihat kurang sehat.” Suzy menempelkan tepak tangannya pada dahi Jiyeon, sehingga membuat Jiyeon semakin pucat.

“Apa kita perlu ke Rumah Sakit?” tanya Myungsoo.

“Tidak.” Tolak Jiyeon segera mengalihkan wajahnya agar tak bertemu pandang dengan Suzy.

“””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””

“Myungsoo melakukan banyak hal untukmu. Maksudku, padamu.” Ucap Suzy pada Jiyeon, yang langsung membuat Jiyeon tersinggung.  Mereka sedang menunggu Myungsoo yang sedang memasak didapur.

“Kami saling mencintai.” Ucap Jiyeon.

“Benarkah? Kau lupa apa yang ku katakan tentang cinta?”

“Aku masih ingat. Karna itu aku bersama Myungsoo sekarang. Kau tak bisa menjaga orang yang kau cintai. Aku akan terus dan selamanya bersama Myungsoo.” Jawab Jiyeon.

“Sepertinya aku lupa memberi tahumu satu hal,,,Tak perduli sekuat apapun kau berusaha, takdir tetap menentukan.” Ucap Suzy beranjak dari duduk lalu berjalan menuju dapur, tempat Myungsoo berada. Jiyeon meremas tangannya yang gemetar.

“Aku akan membantu membersihkan peralatan.” Ucap Suzy menghampiri Myungsoo.

“Hobimu masih sama?”

“Aku juga bisa memasak tapi aku tidak mau mengambil hak tuan rumah.”

“Kau terlihat baik-baik saja.” Ucap Myungsoo.

“Apa yang kau harapkan? Ditinggalkan bukan hal baru untukku.”

Myungsoo menoleh pada Suzy. Melihat wajah Suzy membuatnya merasa,,, simpati?

“akk…” teriak Suzy ketika ia tak sengaja menyenggol gelas susu dan membasahi bajunya.

Jiyeon segera berjalan ke meja makan ketika mendengar suara teriakan. “Bukankah itu susu untukku?”

“Apa kau terluka?” Myungsoo memegang lengan Suzy, memutar tubuhnya memastikan Suzy tidak terluka. Myungsoo tak sadar bahwa dia telah mengabaikan satu orang.

WLP 6 -suzy (18)

“Gwenchana. Tapi bajuku,,, aku tidak punya baju ganti.” Jawab Suzy.

Myungsoo masuk kamarnya kemudian keluar membawa kemaja warna biru ditangannya. “Ganti bajumu.” Myungsoo menyerahkan kemaja tersebut kepada Suzy.

“Tapi,,,,”

“Ini tidak pernah dipakai.”

“Kenapa kau memberikan bajumu pada Suzy? Dia bisa pakai bajuku.” Usul Jiyeon.

“Suzy tidak bisa memakai baju bekas orang lain. Benarkan?”

Suzy mengangguk.

Bukan hanya Jiyeon, Myungsoo pun terkejut dengan apa yang ia lakukan. Myungsoo memang tau bahwa Suzy tidak bisa memakai pakaian bekas orang lain tapi ia tak menyangka bahwa dia masih mengingatnya, ini terlintas begitu saja dikepalanya.

“”””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””

Setelah makan malam Suzy berencana ke Las Vegas. Kakak iparnya menelfon dan sangat khawatir, dia tidak ingin membuat calon anggota keluarga barunya cemas.

“Kenapa anak Appa sangat manja?” Ucap Myungsoo karna sedari tadi Jiyeon tak melepaskan tangannya walau sedetik.

“Karna kau mengabaikannya.” Jawab Jiyeon.

“Kapan?”

“Dia kehilangan segelas susunya. Kau bahkan memberikan bajumu untuk wanita lain.” Jawab Jiyeon.

“Bagaimana jika Suzy terluka?”

“Terserah.”

Suzy mengurungkan niatnya untuk berpamitan, ketika medengar dengar samar-samar percakapan antara Myungsoo dan Jiyeon didalam kamar.

“”””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””

Myungsoo berjalan menuju dapur untuk membuatkan Jiyeon segelas susu. Ya, dia sampai lupa dengan susu Jiyeon yang tumpah dan belum ia ganti. Mungkin ia terlalu khawatir dengan Suzy. Langkahnya terhenti, melihat pintu kamar yang ditempati Suzy sedikit terbuka.

“Oppa, naya.” Ucap Suzy pada seseorang disebrang sana, Suzy menggunakan telepon apartemen Myungsoo untuk menghubungi Nichkhun.

“…….”

“Maafkan aku membuat kalian khawatir.”

“……”

“Hem,, aku bertemu Myungsoo dan Jiyeon tadi siang, aku menginap ditempatnya untuk malam ini.”

“…..”

“Geokjongma. Aku sedikit merasa sakit tapi mereka hidup bahagia. Jadi apa yang bisa kulakukan?”

“…..”

“Ya. Ucapkan permintaan maafku pada Tiffany eonni. Aku tidak berani menghubunginya, dia pasti sangat marah.”

“….”

“Keuno.” Suzy menutup telfol. Dia tersenyum arti sambil melirik bayangan hitam dibalik pintu, tangannya meremas ganggang telfon yang ia gunakan tadi.

“”””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””

“Aku akan mengantarmu.” Ucap Myungsoo saat melihat Suzy keluar dari kamar memakai pakaiannya kemarin.

“Tidak perlu. Aku ingin mengunjungi beberapa museum, sebelum kembali.” Tolak Suzy.

“Sarapan sudah siap.” Jiyeon menghampiri mereka.

WLP 6 -L (23)

Myungsoo memperhatikan Suzy yang sedang mengelap peralatan makannya. Bukankah itu sedikit tidak sopan? Suzy bisa melakukannya direstoran atau tempat makan lain tapi tidak dirumah mereka, dengan posisi Suzy sebagai tamu.

“Aku tidak bisa makan jika alat makannya tidak dibersihkan didepanku.” Ucap Suzy.

“Arrayo,, geunde Jiyeon sudah membersihkannya tadi.” Jawab Myungsoo.

“Aku tidak mudah percaya pada orang lain.” Ucap Suzy ringan, namun menyinggung dua orang didepannya.

Myungsoo mengenggam tangan Jiyeon sedikit gemetar.

“Tak apa Oppa.” Ucap Jiyeon.

“Dulu sejak SMP Jiyeon sering melakukannya untukku. Benarkan?” Suzy tersenyum pada Jiyeon. “Sekarang kau bukan lagi pengikut Suzy walaupun begitu Aku harap kau masih ingat masa sekolah kita.”

Jiyeon tercekat melihat Suzy yang tersenyum. Senyum itu,,, terakhir dia melihat senyum itu ketika Suzy kehilangan Ayahnya.

~

            “Lihat si anak yatim baru saja datang.” Teriak seorang siswi, ketika Suzy masuk dalam kelas.

            Tanpa memperdulikannya Suzy langsung duduk dibangkunya.

            “Si gadis manja kehilangan Ayahnya. Atau harus aku bilang,,, membunuh Ayahnya.” Jieun duduk dibangku kosong samping Suzy, sambil terus mengolok-olok.

            Suzy tidak tahan, namun tak ada yang bisa ia lakukan. Sebab kematian Ayahnya sudah diketahui banyak orang, siapa yang tak berfikir bahwa Suzy adalah pembawa sial?

            “Bae Ajuhssi sangat dihormati banyak orang karna kebaikannya dan dia meninggal karna menyelamatkanmu. Kau masih punya keberanian untuk menampakkan wajahmu?”

            “Kau ingin mati?!” Soojung menarik kerah belakang Jieun.

            “Yak! Leherku.” Teriak Jieun. “Aku benar. Kalian juga berfikir Suzy adalah pembawa sial kan?”

            “Jika kau masih disini aku akan merobek mulutmu.” Soojung memincingkan matanya, membuat Jieun langsung pergi diikuti temannya yang lain.

            “Jieun selalu mencari gara-gara denganmu, dia menggunakan kejadian ini untuk memojokkanmu.” Ucap Soojung.

            Melihat Suzy tak merespon, Soojung langsung memberi kode pada Jiyeon yang sedari tadi hanya diam untuk menujui ucapannya.

            “Oh.” Jiyeon mengangguk.

“”””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””

 

            Suzy menumpahkan tepung pada kepala Jieun lalu diikuti yang lain. “Kita butuh telur.” Ucap Suzy, dan siswi dari belakannya memberikan 2 butir telur.

Jieun menutup mata ketika 2 buah telur tersebut diceplokkan Suzy diatas kepalanya.

            “Bagaimana rasanya punya Ibu berselingkuh dan Ayah seorang koruptor?” Suzy mendekatkan wajahnya pada Jieun yang bersimpuh didepannya.

            “Ayahku buka seorang koruptor.” Jieun mengeluarkan air mata.

            “Jadi ibumu benar berselingkuh? Dan Ayahmu juga suka menganiyayamu?” Suzy tersenyum.

            “Kau,,, Kau yang melakukan ini.”

            “Jika aku berada diposisimu, aku berharap Ayahku mati. Aku pasti sangat marah punya Ayah dan Ibu yang memalukan.” Suzy menyingkirkan tas Jieun dan berlalu pergi.

Sedang kedua sahabatnya hanya bisa melihat perbuatan Suzy. Siapa yang tidak terkejut? Hampir seminggu dia tidak masuk sekolah, kemudian melihat Suzy menjadi orang lain.

~

“”””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””

Setelah kepergian Suzy, Myungsoo tak berhenti berfikir. Tadi malam saat Suzy menghubungi Nichkhun. Apakah Suzy benar-benar sakit? Tapi kenapa Myungsoo tak pernah melihat sakit diwajah Suzy? Tiba-tiba perasaan bersalah menyelimuti Myungsoo.

“Kau ingin pergi?” tanya Myungsoo pada Jiyeon yang berpakaian rapi.

“Aku ingin ke restoran depan. Hanya sebentar, kau tak perlu ikut.” Jawab Jiyeon segera berlalu dari hadapan Myungsoo.

WLP 6 -Suzy (28)

“Aku sibuk.” Ucap Suzy menatap Jiyeon yang tak mengucapkan sepatah kata sejak dia direstoran, padahal Jiyeon yang mengajaknya bertemu.

“Aku mencintai Myungsoo begitu juga Myungsoo mencintaiku. Kami pergi karna tak ingin kau terluka.” Ucap Jiyeon penuh keberanian.

Suzy hanya mendengar Jiyeon berbicara.

“Seperti yang kau ucapkan, mencintai seseorang berarti menjaganya. Kau tidak bisa menjaga Myungsoo jadi biarkan aku menjaganya.” Ucap Jiyeon lagi.

“Tidak penting untukku.” Timpal Suzy.

“Myungsoo sangat mencintaiku jadi jangan harap dia akan kembali padamu.”

“Kenapa dia tidak menikahimu?”

“Karna kami belum siap. Yang perlu kau tau Myungsoo rela berkorban banyak hal untukku, termasuk hubungannya denganmu.” Jiyeon berusaha mengalahkan Suzy dengan kata-katanya.

“Jika kau sangat percaya diri, kenapa kau khawatir?”

“Karna kau seseorang yang akan melakukan segala hal.”

Suzy tersenyum sinis mendengar ucapan –mantan- sahabatnya.

WLP 6 -Suzy (21) “Na.. Bae Suzy. Noe ara? Bae Suzy tidak pernah mencintai, aku selalu dicintai.”

Jiyeon tertunduk mendengar ucapan Suzy. Kata-kata itu seperti mantara Suzy, ketika dia mengeluarkkan kata-kata itu maka Suzy menjadi orang yang tak terbayangkan.

“Aku tidak tertarik pada sesuatu yang sudah ku buang.” Suzy mencodongkan tubuhnya, berbisik pada Jiyeon. “Aku lebih tertarik pada sesuatu yang berharga.” Suzy mengelus perut besar Jiyeon.

////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////

A/N                  :  Aku pakai modersi komentar jadi meskipun aku ga bisa reply semua komentar tapi aku baca semua komentar. Dan jika ada yang komentar pakai bahasa kotor atau hewan, aku tidak bisa menyutujuinya. Bukan buat aku tapi buat ‘kamu’ sendiri.

Aku udah nebak berbagai respon yang aku dapat dari fiction ini ‘Suzy kok gini?’ ‘Ini bukan Myunzy!’ ‘ini fanfic myungyeon!’, dan masih banyak lagi.

Aku berterimakasih sekali pada kalian yang udah respect sama fiction aku, udah gitu aja.

Thanks for read. DON’T BE SILENT READER AND STOP PLAGIATOR!!!

Sorry for typo. 😦

Stay tune on this blog and Wait next chapter. Annyeooooong. 🙂

Penulis: cakho

Suka ngayal. Mendengarkan semua musik. Random. Multifandom but I'm Anime fan.

31 thoughts on “When Love Must Protect the Love (Chapter 6)

  1. aigoo….. semangat thor… awalnya (mungkin karena langsung baca cerita n ga merhatiin pairing castx) jadi mikir koq ceritanya gini ya, sakit sich… 2 chapter awal sampai nyeseeeeeeeeeeeekkkkkkkkk bin jengkeeeeeeeeeeeelllllllllllllll… tapi selanjutnya setelah author reply commentku baru ku perhatikan o y FF ini pairing MyungZy.. jeongmal miyanhe… geurigo… tetap semangat untuk next ya… ku tunggu… aku benar2 penasaran.. belum ada bayangan… pas prolog yg ku tangkap bayi jiyeon mati, apa karena suzy yg membunuh ato menyebabkan jiyeon keguguran???? whooaaa… moga next sdh ada jawabanx….

    Suka

  2. wah jgn jadiin suzy jahat thor…ckup myung sm jiyon nerima karma mreka…

    Suka

  3. Jujur aja thor,sebenarnya ga terlalu sk sm fanfic perselingkuhan,krn menurt aku itu benar2 penghianatan yg besar banget.dan kalau aku jd suzy ak ga bs term semudah itu…tp krn udah kebaca ya aku ikutin.
    sepertinya suz punya rencana jahat..lanjut thor~~~~!!!

    Suka

  4. gak disangka suzy udah ketemu juga sama myungsoo jiyeon, seperti biasa myungsoo slalu serakah, suzy~ah kau jjang walaupun disini karakter suzy begini tapi aku suka, terlalu banyak luka yang terjadi pada suzy karna itu suzy slalu bersifat dingin dan menyimpan lukanya, hati siapa yang takkan sakit jika sahabatnya dan kekasihnya berselingkuh, aku percaya klo ini ff myungzy bukan myungyeon, mungkin fell emosinya myungyeon dapet tapi seperti biasa aku gak bisa ngerasainnya mungkin karna dah terpengaruh sama karakter suzy yang fell nya jauh lebih kuat dan menurutku fell myungzy dikalahin fell karakter suzy mungkin karna salah satunya gak terlalu banyak myungzy moment di part2 kemarin 😀 tapi tetep ditunggu part selanjutnya thor jangan lama2 ya jujur aja dari kemarin dah buka2 wpnya dah dipost pa belum 😀

    Suka

  5. ISSSSHHHG… JINJJA.. NAPPEUN SARAM..

    Suka

  6. Suzy, bakal ngelakuin sesuatu ke anak myungyeon ? Aigooo~ dgn segenap hatiku tlong jgn buat suzy kaya org yg psikopat, jahat atau sejenisnya lah. Kepengennya biar ibunya suzy aja yg bertindak dgn mengganggu perusahaan keluarga myung. Plis bgt jgn buat suzy jahat T_T next ditunggu thor, semangat^^

    Suka

  7. how f*ck… myungyeon…
    mereka ga tau betapa suzy depresi bgt.
    heolll tunggu revenge from suzy dehhh hahaha

    Suka

  8. jangan jadi’in Suzy jahat dong author.. Makin suka sama ceritanya..

    Suka

  9. Emmmm
    Annyeong baru gabung di wp ini.
    Uhhh
    Gregetan bacanya.
    Nunggu myungzy bersatu.
    Nextnya ditunggu.
    Fighting

    Suka

  10. Gg Mau Ngoment Banyak dan Bash author 😉

    This your Fanfict
    dan Terserah mau diapain

    yang penting Ini FF MyungZy keutchi???

    Ditunggu Nextvpart

    Disukai oleh 1 orang

  11. hua.., what will happen..? jinja, pensrn nih thor, next. fighting!!!!!!!

    Suka

  12. penghianatan? aku paling benci yang bersangkutan dengan kata itu, disini yang paling menderita itu suzy. aku percaya author klau ini ff myungzy jadi bagaimanapun jalan ceritanya aku tetep ikuti jalan author. oh iya by the way minhonya gak muncul ya kekeke.. aku pengen liat myung merasakan apa yang suzy rasakan, itu aja..
    kelanjutannya di tunggu ya author jujur dari kemarin aku bolak balik wp ini. semangat lanjutin ceritanya

    Suka

  13. OMO myung nghamilin jiyeon??? #iiiiiiiikkkhh andweeeeeeee #hiateris

    Suka

  14. aku kira bakal ada minzy moment xD sifat buruknya suzy sudah mulai terlihat.

    Suka

  15. eishh.., myung plin plan. dia msh suka suzy dan mghrpkan suzy cemburu, aigoo. dan suzy bener2 seperti org lain jika tersakiti..,

    Suka

  16. apa yang bakal dilakuin suzy eonni? dia bener” mengerikan dan tak terduga.#_#

    Suka

  17. aku gak nebak ini ff myung***n tapi aku nyangkanya, nih hatter MyungZy
    suzynya kenapa gak
    tendang aja tuh perutnya jablai *kejammodeon
    *if I ever see them
    .∧_∧  ∧_∧.
    ( `・ω・)つ)゜Д゜)・゜
    (つ  r⊂ ⊂)’
    |  _つ ⊂_⊂ノ
    `し´
    pengen nojok mukanya si myungsoo, gak tau diri banget, tuh jablai juga kyaknya dah mati rasa
    aku harap suzy jadi psikopat
    baca part 7

    Suka

  18. suzy memendam rasa sakitnya… kasihan suzy.. yg sabar ya uri suzy ..
    komawo authornim

    Suka

  19. huh huh huh #buang nafas
    dadanya suzy apa ga nyesek ya liat myung sm jiyeon?? aku aja yg baca rasanya nggregel pengen umpat-umpatin myung

    sabar-sabar ini cuma fanfic, skrg jadi ngerti gimana perasaan readers kl ceritanya bikin nyesek gini (jd inget bikin ff it might be you readersnya pada protes MinEun) mianhe readers, author keren ah bikin emosiku smkn naik #sedia obat darting

    Suka

  20. Suzy memang bener2 ƍäª bisa ditebak
     maksut suzy? Inikah yg jiyeon takutkan? Suzy akan melakukan sesuatu?
    Moga suzy ƍäª jahat 😦

    Suka

  21. benci jiyeon! gatau malu
    udah ngerebut namja sahabatnya
    eh skg malah minta suzy buat jauhin myung -,-” apa apaan coba iish dasar yeoja gatau diri gatau malu amit amit amit

    Suka

  22. Heiish..
    Bener2 takdir bisa ketemu lagi merekaa..
    Masih terngiang btapa jahatnya myung

    Suka

  23. Apakah skit suzy ditahan. Klau sya jd suzy dah gk mo lg ktemu myung yg dah menghamili shabat sndiri. H

    Suka

  24. Suzy disini luarnya aja yg kayak devil dalemnya mah kayak angel kan, hehehe

    Suka

  25. jadi semenjak ayahnya meninggal sikap suzy berubah gitu yaa …

    Suka

  26. Wahhh suzy ternyata serem juga yaaa
    Kira kira apa yg bakal suzy lakuin nih.

    Suka

  27. aq benci jiyeon aq benci myungsoo!! go to the hell!!

    Suka

  28. apa ni maksudnya? sesuatu yang berharga sambil melirik perut jiyeon? Suzy please jagan jahat!

    Suka

  29. Maaf bt thor klo aq gk komentar beberapa chapter alnya aq mo cepat 2 liat akhir critanya gk tahan aq liat suzy disakiti mulu,,..huaaaaa

    Suka

  30. baca ny makin nyesek aja..jg ga sangup baca

    Disukai oleh 1 orang

Tell me what you feel,,