We Home

Thank for visit. leave your coment, please :)

When Love Must Protect the Love (Chapter 17a)

22 Komentar

Title : When Love Must Protect the Love
Author : Cahya Khosyiah
Main Cast : Kim Myungsoo | Bae Suzy
Other Cast : Nichkhun | Tiffany | Joongeum | Minho | Soojung | Seunghom| Jieun | Jiyeon | Sungjong | Hyeri
Original Cast : Choi Doctor’s | Chun Unjeonsa | Ok Biseo | Oh Ajuhmma | Wang Biseo | Seo Nara |Hyunbi | Ahyoung
Pairing : Myungzy JJANG!
Genre : Angst, Romance
Rate : 17+
Disclaimer : Cerita ini hanya karangan fikti belaka, hasil dari imajinasi liar author. Jika ada kesamaan tokoh dan karakter adalah sebuah ketidak sengajaan. Cast dalam cerita ini milik agensi dan keluarga masing-masing. But this story is my mine.
Huruf tebal untuk flashback
R&R
///////////////////////////////////////////////////////////////////////////

 

“Setelah disebut gila, anakku harus kehilangan tangannya? Begitu?” Joongeum meincingkan mata pada tiga orang didepannya –Nickhun, Tiffany, Minho-.

“Bukan Suzy yang gila tapi kalian!” Suara Joongeum kini memenuhi setiap penjuru rumah.
“Itu belum pasti, hanya sebuah kemungkinan.” Minho buka suara.
“Apapun itu aku tidak menujuinya. Tidak perlu melakukan pemeriksaan lebih lanjut.” Joongeum masih dengan penuh emosi.
“Tapi akan lebih buruk jika Suzy tidak melakukan amputasi.” Jelas Nickhun.

“Kalian tau kan bagaimana Suzy? Kau ingin menghanjurkan hatinya?”
“Maka dari itu, ayo kuatkan Suzy bersama-sama.” Nickhun menggenggam tangan sang ibu yang terasa kusut.
“Kami akan meyakinkan Suzy untuk melakukannya, tolong dukung saja dia.” Kini Tiffany juga ikut membujuk Joongeum.

 

~
“Wasseoyo,,” Suzy masuk rumah, dilihatnya sang Ibu, Nichkun, dan Tiffany sedang duduk serius bersama Minho.
“Kemarilah,,” Nickhun melambaikan tangannya.
Suzy berjalan mendekat, “Ada apa?”
“Kami sedang,,,”

“Kami sedang membicaran rencana liburan.” Joongeum memotong ucapan Nickhun. “Bukankah kau ingin berlibur ke New Zeland?”
“Aku akan pikirkan.” Senyum Suzy meninggalkan ruang tamu.
Nickhun menatap Ibunya, “Eomma,,,” Suzy tidak akan bisa melakukannya jika ibu mereka saja merasa berat. Nickhun mengerti perasaan sang Ibu, selama ini Joongeum terlalu menjaga Suzy, tak pernah membiarkan duri sekecil apapun melukai anak perempuannya.

 

~

“Ku dengar keputusan sudah dibuat.” Sambut Hojin ketika Myungsoo muncul dari balik pintu. Tanpa banyak berkata, Myungsoo langsung melesat menuju kamar.
“Aku lelah.” Jawabnya singkat.
“Beritahu Suzy,,” Hojin tidak membiarkan Myungsoo berlalu begitu saja.

Myungsoo membuka jaketnya, gerah. Setelah apa yang terjadi akhir-akhir ini, ayahnya justru semakin menekannya. “Aku akan menyelasaikannya sendiri, tolong jangan ikut campur.”
PLAK!

Myungsoo memegang pipinya yang terasa panas karna tamparan keras dari sang ayah.
“Satu-satunya milik kita tlah hanjur dan kau masih berkata seperti itu?” Bentak Hojin. “Bagaimana keluarga Suzy bisa percaya padamu jika menjaga perusahaan saja kau tak bisa.”
“Menurutmu Suzy akan bertahan denganmu karna dia tak tau apa-apa? Aku menyuruhmu memberi tahu Suzy supaya dia tidak kecewa nantinya.”
Myungsoo mencerna baik-baik perkataan sang Ayah. Dia menyadari itu menyembunyikan ini karna takut Suzy pergi darinya adalah hal yang kenak-kanakan tapi hanya itu yang bisa Myungsoo lakukan.
Myungsoo menunduk dalam Dia menjadi lemah jika menyangkut Suzy.

“”””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””’”””
~

 

“Aku ingin bertemu Presiden.” Tanpa diketahui sang anak, Hojin datang ke kantor utama Irwol Grup untuk menemui Joongeum. Dia tak bisa memberi kepercayaan pada Myungsoo, bagaimanapun Myungsoo butuh bantuan sekarang.

“Anda sudah buat janji?” Tanya resepsionis wanita.
“Belum.”
“Maaf, Anda harus buat janji dulu.”
“Ini penting.”
“Tunggu,, sebentar.” Resepsionis itu tampak menelfon sekertaris Joongeum.
“Presiden tidak bisa diganggu saat ini. Lain kali silahkan buat janji terlebih dahulu.”
Hojin muak dengan tata aturan perusahaan besar,, “Katakan namaku, Chun Hojin.”
“Maaf,,,”
“Katakan saja!” Bentak Hojin pada resepsionis.

“Ada kerubatan apa ini?”

Hojin menoleh kebelakang pada suara berasal.
Meski waktu berlalu lama, Ibu Suzy masih mengingat dengan jelas siapa pria didepannya ini. Joongeum menghapiri orang yang tidak ditemuinya selama bertahun-tahun itu.
“Chun Hojin,,,,” Gumam Joongeum pelan.
Joongeum dan Hojin saling menatap dengan wajah tidak terkejut.

~
“Serendah itukah keluargamu sehingga kau yang harus mengukuti marga istrimu?” Joongeum tersenyum sinis. “,,,maksudku mantan Istrimu.”

“Aku kesini untuk membicarakan bisnis, bukan hal lain.” Ucap Hojin.

“Begitu? Kau kesini untuk anakmu? Atau kau memang penggila uang?”
Hojin menatap Joongeum tak percaya, sejauh inikah luka keluarga Bae? Sehingga tak ada satu dari mereka yang berkata sewajarnya.

“Jika kau melakukan ini agar Myungsoo meninggalkan Suzy, kau salah. Dia tidak akan menyerah semudah itu.” Tutur Hojin.

“Aku bisa lebih kejam. Mereka tidak akan pernah bersama.”
Hojin tersenyum miring, “Tidak bisa bersama dengan orang yang kita cintai. Bukankah itu rasanya sakit?” Dia menghela nafas sejenak lalu melanjutkan ucapannya. “Cukup kita saja yang merasakan sakit itu. Biarkan mereka.”

“Jangan mempengaruhiku, tidak akan berguna.” Ucap Joongeum. “Suzy hanya perlu dibakar agar menjadi pisau yang tajam.”

“Tidak semua orang harus sepertimu, Park Joongeum.” Hojin bangkit berdiri. Meskipun tidak yakin dia harap hati Ibu Suzy bisa sedikit melunak dengan perkataanya. Tidak ada banyak hal yang bisa Hojin lakukan untuk Myungsoo, kecuali ini.
~
Suzy menautkan alisnya karna sedari tadi Myungsoo terus menatap parasnya sambil tersenyum. Mereka sedang duduk berdampingan disofa apartemen Myungsoo. “Ada apa denganmu?”

“Aku bahagia.” Jawab Myungsoo seadanya kemudian mengecup singkat pipi Suzy.
“Kenapa?”

Nah,, jika ditanya kenapa Myungsoo akan terdiam, menghentikan aktifitas sebelumnya. Dia juga sedang mencari jawaban untuk ‘kenapa’.

“Sejak lama aku merasa kita seperti Romeo dan Juliet, dan itu tidak salah.” Myungsoo seolah tak bisa mengilangkan senyum dari wajahnya.
Raut Suzy menjadi serius seketika,, “Katakan padaku apa yang sebenarnya terjadi?”
“Eobso,,” Myungsoo menjawab dengan enteng, menggambarkan bahwa memang tidak ada masalah yang berarti baginya. Karna menurut Myungsoo ‘masalah’ sebenarnya adalah ketika Suzy tak bersama dirinya.

“Ibuku melakukan sesuatu kan?”
Myungsoo meraih tangan Suzy, meyakinkan gadisnya. “Jinjja, bukan masalah besar. Hanya,,,”
Dengan ringan Myungsoo menceritakan hal yang terjadi akhir-akhir ini.
~

 

“Itu tidak benar kan?” Nickhun masuk ruang kerja ibunya tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.
Tak seperti biasa, sepelungnya dari kantor dia mendapati sepatu Suzy yang sudah berada di rumah padahal adiknya selalu pulang terlambat sebelumnya. Sungguh terkejutnya Nickhun saat mendengar penjelasan Tiffany, istrinya bilang Suzy menangis dihadapan Ibunya karna sang ibu bermain kotor terhadap Myungsoo.

“Apa yang ingin kau dengar? Aku melakukan ini untuk kalian.” Joongeum.

“Dimana Ibuku? Dimana Ibu yang menyayangi kami dengan kelembutan? Bukan orang yang menyingkirkan orang lain agar kami dapat tempat.” Uluhati Nickhun terasa sakit dengan nasib keluarganya. Dia tidak bisa lakukan apapun untuk dua wanita yang dia cintai ini.

“Tahukah Eomma? Myungsoo yang membantu Suzy untuk pulih, dia dapat membujuk Suzy untuk melakukan pemeriksaan,”

“Jadi pria itu yang menyuruh Suzy kehilangan tangannya?”
Nickhun semakin tak habis pikir dengan jalan pikiran Ibunya, “Eomma,,,hentikan ini. Jebal.” Mohon Nickhun.

“Eomma boleh ikut campur dalam percintaan Suzy tapi tidak dengan perusahaan. Karyawan Kim Property yang lain tidak bersalah.”

“Bukan karna Ibu, pendapatan mereka terus menurun karna itulah perusahaan dia akan dialihkan.”

“Ibu bilang akan memberikan kepemimpinan padaku, jadi biarkan aku yang mengurusnya.” Ucap Nickhun mantap, “Sama seperti pernikahanku dengan Tiffany, aku yakin ibu mengatakannya dengan pertimbangan.”

“Dengan berjalannya waktu smua hal bisa berubah.” Timpal Joongeum.

Nickhun menarik nafas dalam-dalam sebelum berkata, “Ayo buat kesepakatan.”
“Aku menaruhkan hidupku jika aku tidak berhasil.”

“Kau terlalu percaya diri.” Joongeum kembali pada dokumen-dokumen diatas mejanya.

“Aku akan mengabdikan diri untuk Keluarga Bae dan Irwol Grup selama hidupku.”

~

“Bagaimana?” Sambut Tiffany pada suaminya yang baru keluar dari ruangan Joongeum.

“Aku sudah bertaruh menggunakan hidupku. Jika aku tak berhasih mungkin kita akan hidup miskin. Apa kau akan tetep mencintaiku? Atau kita bisa ke Amerika meminta bantuan orang tuamu.”
“Micheosseo??!!” Ucap Tiffany “Aku tidak mau kembali ke Amerika. Aku merelakan masa mudaku untuk menikahimu, merelakan warisanku karna tidak mau menunggu 2 tahun, dan sekarang aku harus kembali? Mau ditaruh dimana mukaku?”

“Kau harus berhasil.”
Nickhun melongo, istrinya ini,,,

“””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””
Joongeum menatap langit fajar dari lantai dua rumahnya. Orang bilang pasangan kekasih akan kehilangan cinta mereka setelah tiga tahun, tapi kenapa api cinta Suzy dan Myungsoo masih membara.
Apakah perpisahan mereka kurang lama?
~

 

“Duduk.” Joongeum menyuruh seluruh isi rumah untuk berkumpul diruang keluarga.
Suzy duduk disofa lain sedang Nickhun dan Tiffany duduk disebrangnya.

“Aku sudah menemukan rumah sakit yang tepat untukmu, Kau akan ke Singapura lusa.” Joongeum meletakkan Visa dan pasport didepan Suzy.

“Eomma,,” Tiffany menahan tangan Nickhun yang hendak bicara seolah berkata ‘tidak ada gunanya.’

Suzy mengambil tiket yang diberikan padanya, “Ibu lakukan ini untuk memisahkanku dari Myungsoo?”

“Aku tidak bisa membiarkan kau bersama lelaki berengsek itu. Minho akan mendampingimu jadi jangan khawatir.”

“Eomma,,Aku sangat mencintai Myungsoo, aku tak bisa lakukan ini.” Mata Suzy mulai berlinang.

“Lakukan yang ibu peritahkan!!!”

“Ibu keterlaluan.” Tiffany buka suara. “Saat Ibu menceritakan tentang Myungsoo aku pikir dia juga sangat buruk, tapi Myungsoo bukan Myungsoo yang dulu, dia bisa melindungi Suzy sekarang.”
“Apa maksudmu?” Nickhun menoleh.
“Ibu dan Aku mengetahui perbuatan Myungsoo dan Jiyeon di Amerika.”

“Ibu mematai Myungsoo selama ini?” Tanya Suzy dengan terbata-bata.

“Aku melakukannya sebagai Ibu.”

Suzy meninggalkan Joongeum dan Nickhun serta Tiffany sebelum tangisnya pecah, air matanya tak bisa dibendu lagi.
~

Langkah kaki Suzy membawanya bertemu Myungsoo. Sang Pria sedang berdiri disebrang jalan sambil melambaikan tangan, tak lupa dengan senyum yang selalu ditunjukkan pada Suzy.
Myungsoo memberi aba-aba agar Suzy tetap berada ditempatnya, beberapa saat kemudian dia sudah berada didepan Suzy.

“Ada apa menelfon? Kau bahkan belum meyisir rambutmu.” Myungsoo merapirkan rambut Suzy yang kusut.

Myungsoo membulatkan mata saat Suzy tiba-tiba merangkul lehernya kemudian mencium bibirnya dengan ganas.
Tak perduli dengan orang-orang yang berlalu-lalang, Suzy semakin membabi-buta menggerakkan bibirnya dengan bibir Myungsoo, apalagi Myungsoo kini tlah membalas ciumannya.

“Suzy,,” Myungsoo menjauhkan tubuh Suzy karna merasanya cairan asin disela-sela ciuman mereka.
“Aku mencintaimu.”

DEG_ Myungsoo tertegun, jantungnya berdetak lebih cepat dari sebelumnya. Suzy baru saja mengatakan cinta? Ini pertama kali Suzy mengatakan bahwa dia mencintai Myungsoo, ingin rasanya sang pria berlonjag kemudian berteriak kegirangan namun yang bisa dia lakukan adalah menarik tubuh Suzy dalam rengkuhannya. Dia mengangkat sedikit tubuh Suzy.
“Aku sangat mencintaimu.” Ucap Suzy lagi.
Myungsoo menurunkan tubuh Suzy, memeluknya dengan normal. “Coba katakan sekali lagi.”
“Saranghea, Kim Myungsoo. Jeongmal Saranghea.” Bisik Suzy tepat di telinga Myungsoo.
“Oke. Cukup, sisakan untuk besok.”
“Cintaku tidak akan habis. Bae Suzy mencintai Kim Myungsoo. Aku ingin mengatakannya setiap hari.”
“Apa ini bagian dari taktikmu agar bisa bertemu Ayahku?”
Suzy menatap Myungsoo sejenak lalu mengangguk.
“Baiklah. Ku pikir dia juga senang bertemu denganmu.” Myungsoo tersenyum. Hubungan Ayahnya dan Ibu Suzy hanyalah masa lalu, itu tidak akan berpengaruh pada Suzy dan Myungsoo karna,,, mereka saling mencintai.

~

“Pengorbanan suamiku akan sia-sia jika terjadi sesuatu padanya.”
Myungsoo dan Suzy berhenti diambang pintu mendengar sebuah suara dari dalam rumah. Suzy menutup mulutnya melihat sang Ibu sedang berlutut dihadapan seorang pria setengah baya, yang dia yakini adalah Ayah Myungsoo.

“Ku mohon bujuk anakmu untuk melepaskan Suzy.”

“Aku tak bisa melakukannya. Semua orang tua ingin yang terbaik untuk anaknya begitu juga denganku. Percayalah pada Myungsoo, Dia akan melindungi Suzy.”
Sama dengan Suzy, Myungsoo juga tak dapat berkata apapun, Bisakah dia tersentuh dengan ucapan sang Ayah? Beliau menyakinkan Ibu Suzy untuk dirinya, melupakan cinta yang pernah tumbuh diantara mereka.

“Aku tidak bisa percaya siapapun setelah suamiku meninggal.”
Hati Suzy terkoyak dengan penuturan Ibunya, dia kira sang Ibu sudah melupakan kematian Ayahnya. Namun ternyata sikap yang ditunjukkan Ibu mereka selama ini justru akibat dari kematian Ayahnya.
Suzy mendekat lalu menyentuh bahu Ibunya, membimbing Joongeum untuk bangun.

“Kalian,,,,” Hojin nampak terkejut dengan kehadiran Myungsoo bersama Suzy.

“Ayo pulang,,” Suzy membawa Joongeum keluar dari rumah Myungsoo, sedang Myungsoo hanya bisa menatap kepergian Suzy dengan nanar.
~

Jam menunjukkan pukul satu dini hari dan Myungsoo masih belum bisa membaringkan tubuhnya diatas kasur dengan tenang. Tentu saja, bagaimana dia bisa tidur dengan suasana hati seperti ini.
Haruskah dia menghubungi Suzy? Atau,,, bagaimana jika Ibunya yang mengangkat? Dia teringat saat Minho menyambung ponsel Suzy dulu.
Tapi,,, masa bodo. Keadaan seperti ini tidak memerlukan waktu yang tepat. Myungsoo menekan angka satu cukup lama.

“Ya,,”

“Bagaimana keadaan Ibumu?” Tanya Myungsoo ragu.

“Geojungma,,,” Jawab Suzy, setelah beberapa saat dia kembali buka suara. “Myungsoo,,” Intonasi Suzy melemah.
“Hem,,”
“Ayo bertemu di Apartemenmu.” Ajak Suzy lalu memutuskan telfon sebelum Myungsoo menjawabnya, dia mendongak melihat jam dinding. Waktu yang terlalu malam untuk bertemu, Myungsoo menjadi gusar.
~
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
A/N : Thank for read. Bersambung ke Chapter 17b’End 🙂
DON’T BE SILENT READER AND STOP PLAGIATOR!!! And,, Sorry for typo.

Penulis: cakho

Suka ngayal. Mendengarkan semua musik. Random. Multifandom but I'm Anime fan.

22 thoughts on “When Love Must Protect the Love (Chapter 17a)

  1. kira2 apa yg akan suzy lakukan saat bertemu myungsoo????

    Suka

  2. Huaaa… sdh mau end….
    Suka bngt di chaptr ini akhrnya suzy bisa mengungkapkan perasaannya, sekaligus sedih g tau knp..hikss… komawo

    Suka

  3. semoga ajaa hati ibu suzy luluh yaa thor ke myungsoo , dan semoga aja ibu suzy nerima myung oppa biar myungzy menikah dan tangan suzy sembuh 🙂 di tunggu yaaa thor next partnya fighting thor 🙂

    Suka

  4. Semakin.Banyak MasalH

    mudah2han Part selanjutnya Sudah membaik dan Happy End

    Suka

  5. Reblogged this on bsuji1994 and commented:
    izin reblog

    aku setuju ama tindakan ommanya suzy, bukan soal masa lalu, tapi melindungi suzy dr namja macam myungsoo y jelas2 sudah menyakiti suzy dimata ommanya
    mungkin akhirnya Suzy mengalah, klo jodoh tak lari kemana
    ditunggu lanjutanya (♥^_^♥)

    Suka

  6. prsaan q dah g enk..next

    Suka

  7. Aigoo masalah apa lagi yang terjadi ama myungzy….
    Next,,,,,,,

    Suka

  8. Heol~
    Knp suzy pengen ketemu?
    Wah penasaran.
    Next ditunggu.
    Fighting.

    Suka

  9. knpa eommanya suzy th ga mau bngt klw myungzy th brhubungan???
    OMO suzy ngpain nyuruh ktemuan breng myung ngdadak ? apa dy bkl mtusin myung??? andweeeeee
    NEXT PART 😀 jebaaaall endingnya hrus happy

    Suka

  10. Suzy mau minta puts ya????Andwae masak mrk pisah lg~~~~

    Suka

  11. akhirnya suzy bilang cinta ke myung, scenenya bikin aku merinding thornim >,<

    Suka

  12. ªaƘů harap ini ƍäª buruk dan ªaƘů harap eomma suzy bisa menemukan ketulusan myung buat suzy
    Tiffany eonni kayak mood maker di sini. Dia bisa bikin keadaan jdi hidup meski kadang galak and sedikit konyol Нåнåнå˚°º=))нå˚°º=D =Dº°˚нåнåнå˚°

    Suka

  13. Knp suzy ngajak ktemu di arpatemen mlam2. Akankah myungzy putus

    Suka

  14. suzy gak akan bilang putus ke myungsoo kan .. padahal udah romantis-romantisan eh ada lagi penghalangnya ..

    Suka

  15. Semoga eommanya suzy bisa testuin hubungan myungzy

    Suka

  16. aduh gimana nasib myungzy 😦

    Suka

  17. Aduh.. kok malem2 banget si suzy ngidam ketemu Myungsoo.. semoga baik2 aja deh

    Suka

  18. suzy mau minta ketemuan sama myung?? mau apa coba? jangan”suzy mau pergi..andweee

    Disukai oleh 1 orang

Tell me what you feel,,