We Home

Thank for visit. leave your coment, please :)

When Love Must Protect the Love (Chapter 17b’End)

32 Komentar

Title : When Love Must Protect the Love
Author : Cahya Khosyiah
Main Cast : Kim Myungsoo | Bae Suzy
Other Cast : Nichkhun | Tiffany | Joongeum | Minho | Soojung | Seunghom| Jieun | Jiyeon | Sungjong | Hyeri
Original Cast : Choi Doctor’s | Chun Unjeonsa | Ok Biseo | Oh Ajuhmma | Wang Biseo | Seo Nara |Hyunbi | Ahyoung
Pairing : Myungzy JJANG!
Genre : Angst, Romance
Rate : 17+
Disclaimer : Cerita ini hanya karangan fikti belaka, hasil dari imajinasi liar author. Jika ada kesamaan tokoh dan karakter adalah sebuah ketidak sengajaan. Cast dalam cerita ini milik agensi dan keluarga masing-masing. But this story is my mine.
Huruf tebal untuk flashback
R&R


/////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////
Sambungan When Love Protect the Love (Chapter 17a)
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

WLPL 17b

Setengah jam Myungsoo berdiri diluar pintu Apartemennya sendiri, dia yakin Suzy sudah berada didalam. Myungsoo mengepalkan tangan, mengumpulkan tenaga untuk menghadapi Suzy. Menghadapi keputusan Suzy, lebih tepatnya.

“Hanya ada dua alasan kenapa sepasang kekasih bertemu di tengah malam. Rindu atau putus.” Myungsoo mengulang perkataan Suzy yang pernah dikatakan padanya dulu.

“Aku merindukanmu.” Suzy berdiri menghampiri Myungsoo lalu memeluk sang kekasih. “Kau pasti terkejut karna aku meninggalkan rumahmu tanpa pamit.”

“Semua baik-baik saja selama kau bersamaku.” Jawab Myungsoo tanpa mengalihkan matanya dari manik Suzy.

 

Tak cukup satu jam,, tiga jam,, atau bahkan 24 jam untuk menggungkapkan perasaan yang mereka miliki. Ucapan, pelukan, dan ciuman, berbagai hal Myungsoo dan Suzy lakukan untuk menyalurkan cinta yang dimiliki.
“””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””

 

“Matamu bisa melubangi wajahku.” Suzy mengeliat pelan dipelukan Myungsoo.

Pagi tlah datang, Myungsoo dan Suzy masih bertahan dengan posisi saling berpelukan diatas sopa apartemen Myungsoo.

Bergerak gelisah dan mengatakan kata-kata tak jelas, semalaman Myungsoo menyaksikan Suzy seperti itu. Dan sampai pagi tiba, dia tak bisa mengalihkan pandangannya dari paras cantik Suzy.

“Aku akan menyiapkan air untukmu mandi.” Myungsoo mengajak Suzy duduk tegak.

“Kenapa waktu berputar cepat?” Protes Suzy entah pada siapa.
~

 

 

Selesai membersihkan diri, Suzy langsung menghampiri Myungsoo yang sedang menyiapkan sarapan pagi untuk mereka.
“Kapan kau memasak ini?”

“Delivery,, seperti biasa.”

Suzy mengatakan ‘aaa’ tanpa suara.

“Duduklah,,”
Myungsoo mencupit daging kemudian meletakkannya dimangkok Suzy. “Terimakasih” Ucap sang gadis dengan senyum.

Suzy mengalami banyak hal dalam hidupnya. Ya, Suzy pernah mengalami, kehilangan dan penghianatan. Dan kurang ajarnya Myungsoo melakukan itu secara berurutan.
Myungsoo menundukkan kepala. Seharusnya bukan Suzy yang hidup tidak tenang, tapi dia. Laki-laki kurang aajar ini tak berhak sedikitpun melukai Suzy namun apa yang dilakukannya sekarang? Tanpa punya rasa malu dia kembali menginginkan Suzy.

“Tadi malam tidurku sangat nyenyak.”
“Aku senang.” Timpal Myungsoo senyum.
“Biasanya aku akan terbangun ditengah malam tapi tadi malam itu tidak terjadi. Ya! kenapa matamu merah?”
Myungsoo segera mengusap matanya, “Mungkin karna asap.”
“Geojima,,”
“Kau pikir aku menangis? Mana mungkin seorang laki-laki menangis.”

“Kau memang menangis. Orang-orang pikir pria tak pantas menangis tapi aku tak setuju dengan itu.”

“Baiklah. Aku menangis. Aku terlalu bahagia karna kau ada disampingku.” Aku Myungsoo, dia berjalan memutar lalu berlutut disamping Suzy dan memeluknya. “Terimakasih. Aku berjanji akan menjagamu.”

Suzy menunduk, tak berani mengangkat kepalanya dihadapan Myungsoo.“Kau

tau? Aku tak pernah menyalahkan siapapun atas perpisahan kita.”
“Hem.” Seperti biasa Myungsoo hanya menjawab dengan deheman singkat.

“Kau seseorang yang bisa hidup tanpa kedua orang tuamu selama beberapa tahun tapi,,” Suzy menarik nafas “tapi,,, aku tidak bisa berdiri tegak selama sehari tanpa ibuku.”

“Jika kau lelah kau bisa bersandar padaku seperti ini.” Perasaan takut mulai menyelimuti Myungsoo.

“Aku tidak sekuat Jiyeon.” Suara Suzy mulai bergetar tanda dia sedang menahan tangisnya.

“Kau tidak perlu menjadi kuat aku akan melindungimu.” Myungsoo besi-keras meyakinkan Suzy.

“Apa yang kita alami selama ini adalah bertanda bahwa kita tidak ditakdirkan bersama. Dulu dan sekarang, kita hanya membuat luka untuk satu sama lain.”

“Jika begitu kita harus saling mengobati, benar kan?”

“Aku tidak bisa bertahan. Ini terlalu sulit untukku.”

“Suzy,,,” Myungsoo tertegun, kata yang selanjutnya akan diucapakan Suzy pasti,,,

“Ayo berpisah.” Dia menangkup kepala Suzy samakin erat. Myungsoo bersumpah, dia tidak akan berpisah dengan Suzy apapun yang terjadi, kehilangan sekali sudah cukup baginya.

Tapi,,, bagaimana jika sang gadis yang ingin pergi? Dia tak bisa egois, mengikat suzy bersamanya. Myungsoo merasa terbakar saat ini, dia ingin marah dan membenci seseorang, namun dia sadar bahwa seseorang yang pantas ia benci adalah dirinya sendri.

Tes,,tes,, Myungsoo dan Suzy sama-sama tidak bisa menahan air mata mereka.
Sekarang Myungsoo tau. Apa yang membuat orang-orang mati bunuh diri, karna Myungsoo merasakanya sekarang. Perasaan kecewa pada dirinya sendiri yang tak berdaya, merasa tak berguna.

Suzy melepaskan diri dari pelukan Myungsoo,, “Aku akan pergi besok.”
“Aku akan menunggumu.”
“,,,bersama Minho.” Sambung Suzy lagi.
“Aku bilang aku akan menunggumu. Sama seperti aku, kau tidak bisa mencintai orang lain selain aku.”
“Aku akan menyuruh Soojung menghubungi Jiyeon.” Suzy melepas genggaman Myungsoo, “Jangan sia-siakan hidupmu untuk menungguku, lanjutkan hidupmu yang berarti.”

Suzy menutup dengan kecupan cukup lama dikening Myungsoo.

Perpisahan kembali terulang pada mereka. Sama-sama menyesakkan dada, namun bedanya kini Suzy maupun Myungsoo mengerti kenapa perpisahan harus terjadi. Bukan hanya mereka yang punya cinta yang harus dilindungi.

“””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””
~
~
~

 

4 Year Later,,,

“Appa,,, Aku baru saja selesai menggambar.” Seorang gadis kecil berlari, menujukkan hasil karyanya pada seorang yang dipanggil Ayah.
Myungsoo yang masih menggunakan setelan kerjanya langsung mengangkat gadis tersebut dalam gendongannya. “Kau semakin berat saja Ahyoung-ah”

“Tentu saja, aku memberinya banyak makan.” Senyum Jiyeon menghampiri mereka berdua.
~

 

“Fany,, mana dasiku?” Panggil Nickhun yang lebih terdengar seperti teriakan daripada panggilan.

“Kenapa harus begitu rapi? Kita mau ke Panti asuhan bukan pesta perayaan.” Tiffany memasang dasi kupu-kupu seperti keinginan suaminya.

“Suzy dan Minho akan langsung kesana jadi aku harus terlihat tampan. Lihat dirimu, apa yang kau pakai?” Giliran Nickhun mengkritik penampilan Istrinya, Tiffany memakai baju one piece warna ungu dengan corak bunga-bunga berwarna hijau.

“Diam! Suzy dan aku sepakat untuk memakai baju ini.”

“Kalian kembaran lagi?”
Tiffany mengangguk.

“Ya! Kau bukan lagi gadis berumur 20 tahun, kau sudah punya anak.”
Saat Nickhun berkata ‘anak’ seorang anak laki-laki berusia sekitar 5 tahuanan tiba-tiba muncul ditengah perdebatan mereka. “Apa kita akan ke panti asuhan lagi?”

“Nde, Hyunbin-a. Wae?” Tanya Tiffany karna melihat wajah putranya yang tidak bersemangat.
“Aku tidak suka kesana. Ahyoung selalu berkata aneh tentang Bibi. Na Shirro!”
“Apa yang dia bicarakan?” Nickhun bertanya pada Tiffany.
“Molla,,”
~

 

“Hyeri bilang Suzy sering datang kemari dulu, apakah karna itu kau sering kemari?” Tanya Jiyeon pada Myungsoo. Mereka sedang berada disatu-satunya bangku yang ada didepan panti.

“Hem,,” Jawab Myungsoo. “Suzy datang kemari untuk mengilangkan kesepian dan rasa bersalahnya, mungkin aku bisa melakukannya juga,,”

“Bagaimana pekerjaanmu?” Jiyeon mengalihkan pembicaraan, tak tega melihat wajah sedih Myungsoo.
“Tidak buruk bekerja pada Irwol, meskipun tidak bisa memiliki Kim Property sepenuhnya, kami tetap bekerja disuasana yang sama. Dan yang lebih peting, aku bisa dapat uang. Geojongma,,” Myungsoo tersenyum, hanya bibirnya yang tersenyum. Jauh didalam hatinya, Myungsoo merasa hampa, dia butuh Suzy untuk memagang tangannya.

“Tidak ada yang ku khawatirkan kecuali diriku sendiri,,, aku harap ada pria yang mendekatiku selain kau.”

Myungsoo tertawa lalu merangkul bahu Jiyeon, “Perlu ku atur untuk blind datemu?”

~

“Ahyaoung,, ayo latihan.” Myungsoo datang menghampiri Ahyoung, membawa raket dan cock kepada gadis kecil itu.
“Aku bosan berlatih dengan ayah, aku ingin bermain dengan Ibu.”

“Kenapa tidak bermain dengan Ajuhmma juga?” Jiyeon ikut bergabung dengan Myungsoo dan Ahyoung.
~

 

Disisis lain,, seorang wanita dewasa menatap Myungsoo dan Jiyeon bersama anak kecil dari kejauhan. Terlihat keluarga yang bahagia dimatanya. Ayah, Ibu dan anak punya ketertarikan yang sama pada badminton.

Soojung memang pernah bilang bahwa Jiyeon menjadi tenaga suka rela dipanti yang sering dia kunjungi ia dulu, namun dia tidak pernah mau mendengarkan kabar Myungsoo. Bertanya saja tidak.

Perasaan menyesal tiba-tiba menghampiri Suzy, seharusnya dia menyuruh Myungsoo untuk menunggu.

Suzy menghela nafas panjang. Dia datang kemari untuk melihat anak-anak, melihat mereka tersenyum membuatnya ikut tersenyum namun yang dia dapat justru kesesakan lagi.

“Sampai kapan kau akan berdiri disini?” Minho bersandar disisi mobil belakang Suzy.

“Apa Oppa belum datang?”

“Bibi,,,,” Teriakan seorang anak laki-laki menjawab pertanyaan Suzy.

“Hyunie,” Suzy sumringah.
“Adik Iparku,,,”Tak kalah nyaring dari Hyunbin, Tiffany berlari memeluk Suzy.
Dengan langkah besar Nickhun ikut memeluk kedua wanita itu. “Aku juga ingin memeluknya.”

“Menjijikkan,,” Minho menatap tiga orang yang sedang berpelukan seperti teletubbies itu.
~

 

Myungsoo menghentikan kegiataannya bersama Jiyeon dan Ahyoung karna mendengar berisik. Dia terpaku,,, Myungsoo melihat wanita yang selama ini dia rindukan sedang berdiri agak jauh darinya.
Myungsoo melihat senyum itu lagi, mata itu lagi, ingin rasanya dia menghampiri wanita itu lalu memeluknya, namun yang terjadi,,, seluruh tubuhnya terasa kaku bahkan mulutnya juga ikut kelu.

“Kalian,, apa kabar?” Sapa Suzy.
Sampai wanita itu berada didepannya, Myungsoo juga tak bisa berbuat apa-apa. Dia hanya mampu menatap dengan mata tak berkedip sekalipun. Jantungnya,, berdetak keras saat mendengar suara itu.

“Appa,, siapa dia?” Myungsoo mengedipkan matanya, seolah tersadar dengan tautan jari gadis kecil disampingnya. “Kau ingin menggoda ayahku?”

“Kya! Siapa yang menggoda ayahmu, bibiku tidak akan melakukan itu. Dia sudah punya pacar.”
Tiffany membungkam mulut anaknya “Siapa yang mengatakan itu padamu?” sedang Suzy tersenyum dengan sikap keponakannya, sepertinya sifat sang ibu menurun pada Hyunbin.

“Minho samchon,,,dia bilang tidak bisa mendekati bibi karna dia sudah punya pacar. Namanya Kim Myungsoo.”
Suzy menggaruk tengkuknya karna malu dengan ucapan Hyunbin. Dia pasti terlihat memalukan karna mengakui suami orang sebagai pacarnya.

“Itu karna banyak Ajuhmma-ajuhmma sang suka bersikap centil didepan Ayaku.”
Sekelebat ide muncul dikepala Myungspp. Dia berjongkok, membisikkan sesuatu pada Ahyoung.
“Neo,,, Nae Eomma!” Ahyoung jingkrak kemudian memeluk lutut Suzy “Jinjja?! Na joha,,”

“Ibu? Bibiku belum menikah,,,” Hyunbi mencoba menjauhkan Ahyoung dari Suzy, namun tak berhasil. Ahyoung memeluk Suzy begitu erat.
Suzy yang terkejut karna sikap Ahyoung tentu hanya bisa berdiri bingung. Sedangkan Jiyeon tertawa dengan sikap anak-anak ini, mereka memang sering bertengkar jika bertemu.

“Ya! Bodoh!” Nickhun menjitak kepala Myungsoo. “Apa yang kau katakan pada Ahyoung.”
“Karna dia selalu memanggilku Ayah, aku pikir dia juga butuh Ibu.“ Jawab Myungsoo sambil meringis kesakitan.
~

 

“Dia bukan,,, kalian tidak,,,” Ucap Suzy gagap, entahlah dia juga bingung apa yang ingin ia katakan. Terlalu banyak pemikiran dikepalanya sehingga Suzy tak tau mana yang harus diungkapkan terlebih dahulu.

“Kami tidak menikah.” Jawab Jiyeon.

“Jadi kau pikir Ahyoung anak kami?” Karstik Myungsoo tepat.
Suzy langsung melirik Minho yang berada disampinya dengan tatapan membunuh,, “Apa?” Minho menaikkan bahunya. “Aku suka kalian salah paham. Aku harap kalian salah paham selamanya. Tapi itu tak berguna kan? Kau akan tetap mencintai Myungsoo, meskipun dia sudah menikah.”

Myungsoo tersenyum mendengar ucapan Minho. Benar kan? Tidak ada yang bisa menyentuh hati Suzy selain dirinya.

Penantian Myungsoo selama empat tahun tidaklah sia-sia. Sangat melegakan bahwa Suzy tetap mencintainya selama itu. Dia melirik tangan Suzy yang masih utuh, terapinya berhasil. Ibu Suzy pasti mencari rumah sakit yang bagus,, dan lebih melegakannya lagi kini Myungsoo bisa melihat pancaran dari mata Suzy, tidak seperti dulu yang redup. Sepertinya dia harus berterimakasih pada Minho untuk itu.

“Kalian membuat kepalaku pusing,,” Tiffany mengeluh dengan perbuatan dua anak kecil diruangan ini. Ahyoung dan Hyunbin sedang berlari memutari meja panjang, sebenarnya bukan memutari,, Hyunbin menghalangi –melarang- Ahnyoung untuk Suzy.

“Aku ingin duduk dipangkuan Ibuku.” Ahyoung berusaha keras, dengan menghindari kejaran Hyunbin.

“Dia bibiku, bukan ibumu.”

“Suzy,,,”
Suzy mengalihkan padangannya pada Myungsoo.
“Maukah kau menjadi Ibu Ahyoung?”
“Dia sudah menjadi anakku sebelum kau menjadi ayahnya, aku yang lebih dulu mengenalnya.” Ucap Suzy tersenyum.
Tidak puas dengan jawaban Suzy, Myungsoo pun mendekati Suzy lalu berlutut dihadapan wanita tersebut. “Menikahlah denganku,,” Myungsoo menyempatkan sebuah cincin dijari manis Suzy. Cincin yang sudah ia persiapkan sejak lama untuk menyambut wanita yang dicintainya ini.

Tidak mahal, hanya ada beberapa berlian kecil yang menelilingi setengah lingkaran cincin itu, tapi cukup membuat Suzy meneteskan airmata haru.

“Kalian melupakan eommanim,,” Ucapa Minho , yang kemudian mendapat lirikan maut dari Nickhun juga Tiffany.
“Akan lebih baik jika kau diam.”
~

 

“Bagaimana kabar Ayahmu?”

“Beliau menjual seluruh sahamnya padaku dan berlibur mengelilingi dunia.” Jawab Myungsoo atas pertanyaan Joongeum. Mereka sedang berada direstoran hotel Irwol Grup, bersama Suzy dan keluarga kecil Nickhun juga tentunya.

“Kenapa Ibu tidak lakukan itu juga?” Usul Tiffany, “Sudah saatnya Ibu mengambil pensiun.”

“Apakah segitu besar keinginanmu untuk mejadi Istri Presiden Irwol?” Timpal Joongeum.

“Aku tidak bermaksud begitu,,” Tiffany membusungkan bahu, sejak dia mengungkap rahasia sang mertua, Joongeum selalu berkata ketus padanya.

Myungsoo menarik nafas dalam, menyiapkan mental kemudian berkata,, “Saya ingin meminta ijin menikahi Suzy,,,”

Joongeum meletakkan wine yang belum sempat dia minum, “Apa kalian mendengarkan jika aku melarangnya?”

“Tidak,,” Jawab Suzy dengan cepat. “Kami akan tetap menikah. Nickhun Oppa akan memegang tanganku dialtar dan Tiffany Eonnie bisa menjadi saksiku.”

“Baiklah,, Aku tidak mengijinkan kalian menikah tapi aku akan membiarkan itu terjadi.”
Suzy tersenyum meski dia tau apa arti perkataan Ibunya.

“Suzy hanya mendapat haknya sebagai anak tapi tidak dengan perusahaan, aku akan mengalihkan semua saham milikmu menjadi atas nama Hyunbin.”

“Eommanim,,,” Tiffany membulatkan matanya penuh. “Jika Nickhun dan Suzy bukan pewaris utama, apa artinya Hyunbin yang akan menjadi,,,”

“Aku yang menjadi wali Hyunbin bukan kau.” Potong Joongeum segera, sebelum Tiffany terbang.

“Tidak masalah, asal Ibu tidak memecat Myungsoo.” Ucap Suzy.
Myungsoo menggenggam tangan Suzy dibawah meja, mereka saling menatap satu sama lain. Memberi ketenangan pada masing-masing.

“Kalian,,, berbahagialah.” Ucap Joongeum pelan.

+++
Ringan atau berat, yang pasti semua orang punya beban.
Myungsoo dan Suzy belajar bahwa cinta bukan sesuatu yang ditanggung sendiri. Cinta adalah sebuah tanggung jawab tersendiri yang harus mereka hadapi. Sama-sama bertanggung jawab untuk menjaganya.
Ketika cinta menjadi benci maka semuanya berakhir.
Namun,,,
Penghianatan dan perpisahan menyadarkan Myungsoo serta Suzy bahwa mereka tak sekedar saling membutuhkan. Tak perduli berapa luka yang telah tergores. Itu tidak penting. Yang penting adalah mereka saling berusaha mengobati luka masing-masing.
\\\\\\\\\\\END /////////////

A/N : Stuck,, udah habis idenya. Maaf akhirnya mengecewakan.
Thank for read. DON’T BE SILENT READER AND STOP PLAGIATOR!!! Sorry for typo. Stay tune on this blog and wait the next Project. Annyeooooong. 🙂

Penulis: cakho

Suka ngayal. Mendengarkan semua musik. Random. Multifandom but I'm Anime fan.

32 thoughts on “When Love Must Protect the Love (Chapter 17b’End)

  1. walau part ending ini pendek tapi saat membaca moment MyungZy berpisah baik dgn tangisan aku pun ikut menangis—-naaahhh—ngilangin gondok krn sedih ini yg blm tuntas tau2 sdh ending aja…… haaaa—mungkin aku sendirian yg ingin dibuatkan sequel utk menghibur hati, meringankan tenggorokan yg tercekat krn sedih…

    aaaarrrggghhh————————————————————————————————————-

    Suka

  2. Heol~
    Udah end?
    Wah gak terasa iya.
    Myungzy berbahagialah….
    Kkkkk
    Next ff myungzy khususnya ditunggu.
    Fighting

    Suka

  3. tetep sebel ama Myungsoo
    suzy memaafkan myungsoo, gue kagak bisa
    suka karakter ommanya suzy
    ditunggu ff MyungZy selanjutnya
    S ҉ e ҉ м ҉ ά ҉ n ҉ G ҉ ά ҉ τ ҉

    Suka

  4. Reblogged this on bsuji1994 and commented:
    🇮️🇿 🇮 🇳️
    🇷 🇪 B ️ L O G

    Suka

  5. yeyeyeyeye akhirnya happy ending myungzy menikah juga^^ aaaah senang tengok suzy am myung bahagia 🙂 omoo kekekeh liat minho suka bikin myungzy salah paham >< di tunggu yaaa thor ff barunya fighting thor 🙂

    Suka

  6. udah endd??akhirnya myungzy bersatu!!ditunggu next ffnya ne thor.. 😉 JjangJjang

    Suka

  7. aigoo aku kira ahyoung ank myung ma jiyeon. untung ajj bkn #huft
    akhirnya myungzy bsa brsatu
    HAPPY ENDIIIIING 😀
    DAEBAAAAKKKK 😀

    Suka

  8. Ah.. Akhirnya End Dengan Happy XD

    next FF ditunggu

    Suka

  9. walau sedikit kecewa dengan sikap ibunya suzy.. tp gpp yg penting MyungZy Happy ending..
    Komawo .. FF ini bikin sedih, gemes, miris dan bahagia.. campur aduk deh.. Author daebak buat hati pembaca jd galau..kkk tetep semangat buat FF myungzy yaa.. oia request bikin yg fantasy, misteri donk..hehehehe..komawo

    Suka

  10. joha…hyunbin ahyoung tiffany minho kyeopta… myungzy jjang….need sequel..

    Suka

  11. Akhirnya happy ending..
    Ditunggu Ff lainnnya~~~~~!!!

    Suka

  12. Aigoo kirain pas di awal myung bener gitu punya anak and menikah ama jiyeon terus suzy ama minho tapi….. Ternyata dugaanku salah pas di awal…..
    Sequel donk…….

    Suka

  13. finally…
    setelah hampir 3 jam anteng di depan laptop, membaca ff ini dari awal sampe akhir dengan khidmat, jgn lupa baca pake emosi jiwa kekke…

    well ff ini berhasil bikin aku melupakan ff barish yg harus diselesaikan T_T
    tapi tak apa, baca ff ini tu ya paket lengkap, sedihnya bahagianya, dan yg utama KHUNFANNY langgeng selamanya yah, baca scene nya mereka di ff ini tu brasa nyata apalagi hbs liat MAMA 2014 kmrn bikin tmbh cinta sm couple ini

    sekali lagi trmksh buat ff yg keren ini, ditunggu ff selanjutnya 🙂

    PS: sebelumnya mian kalo baca ff aku nunggu smp end dl baru deh baca keseluruhan, biar ga galau hahahah…resiko jd reader ya kyk gini

    Disukai oleh 1 orang

  14. Aku komen awal-akhir disini aja yha..? dari keseluruhan ff ini jjang cuma ada sedikit typo…dan ditunggu myungzy ff berikutnya,… kalo boleh minta sequel ini ff yha
    #maksa 😀

    Suka

  15. Thor knpa udahan? Pernikahannya belom TT . Нåнåнå˚°º=))нå˚°º=D =Dº°˚нåнåнå˚° tiffany eonni kekeke XD
    Jadi myung angkat ahyeon jdi putrinya? Hyunbin ama ahyeon lucu 🙂
    thor knpa udhan ini belom klimaks menurutku #mian masih ada yg ganjel kekekeke 🙂 v
    Bisakah ªaƘů minta sequal?

    Suka

  16. suka suka perjalanan cinta yang panjang bagaimana perasaan myungsoo suzy minho ibunya suzy ayahnya myungsoo.. kerennn semuanya kereen aku suka semua karakter pemainnya
    gak nyangka endingnya myungzy bersatu.. woooww daebakk
    padahal dulu aku berharap minho sama suzy tapi berharap myungzy juga..
    daebakkk dehh

    Suka

  17. Hmmm walau myungzy bepisah kedua kali’y tetap berstu lg. Cintaaa

    Suka

  18. Yey happy ending .. akhirnya luluh juga hati joogeum .. tiffany lucu iihh .. kan jiyeon gak ada pasangannya trus minho juga gak ada pasangannya .. mendingan mereka berdua jadi pasangan dari pada gak bisa move on mulu 😀

    Disukai oleh 1 orang

  19. Yeyyy akhirnya semua hepi end

    Suka

  20. happy ending sih tp masih kurang puas sdikit

    Suka

  21. Prok3x…
    super ekspresif banget. di part terakhir cukup mengaduk-aduk perasaan akuh..
    author thanks a lot yah..

    Suka

  22. Daebak akhirnya mrk bisa berstu kembali,,..tq thor udh nulis …

    Suka

  23. wah udah end aja..heh aku bacany degdegan ku kira bakalan sad ending tp akhirny happy ending..yeaahhh jhoa! ^^

    Suka

Tell me what you feel,,