We Home

Thank for visit. leave your coment, please :)

When Love Must Protect the Love (Chapter 7)

30 Komentar

Title                 : When Love Must Protect the Love

Author             : Cahya Khosyiah

Main Cast        : Kim Myungsoo

Bae Suzy

Other Cast       :Jiyeon

Minho

Seungho

Jieun

Sungjong

Hyeri

Original Cast   : Chun Unjeonsa

So Ra

Pairing             : Myungzy (Myungz+Suzy)

Genre              : Angst, Romance

Rate                 : 17+

Disclaimer       : Cerita ini hanya karangan fikti belaka, hasil dari imajinasi liar author. Jika ada kesamaan tokoh dan karakter adalah sebuah ketidak sengajaan. Cast dalam cerita ini milik agensi dan keluarga masing-masing. But this story is my mine.

Huruf tebal untuk flashback

R&R

/////////////////////////////////////////////////////////////////

Tak perduli sekuat apapun kau berusaha, takdir tetap menentukan.

+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

“Aku tidak sehina yang kau pikirkan.”

WLP 7 -suzy (12)

Suzy menoleh pada Jiyeon yang mengejarnya dari belakang. “Jika kau tersiksa, kenapa tidak menyerah saja.”

“Aku bilang aku lebih baik dari pada kau!”

Suzy terus berjalan tanpa menghiraukan Jiyeon yang berteriak padanya. Jiyeon memang bersalah, tujuan Suzy hanya ingin membuat Jiyeon merasa terbakar. Itu sudah cukup untuk membalas Jiyeon, dia tak akan hidup dengan tenang.

“Myungsoo lebih mencintaiku!”

Suzy menengok kebelakang, dilihatnya sebuah van melaju ke arah Jiyeon. Sebuah tangan mendorong Jiyeon kesisi jalan, dan membuatnya terjatuh.

“AKKK,,,,,” Ban mobil yang melaju ke arah Jiyeon tadi, menindas tangan kanan Suzy.

Disisi lain Jiyeon juga merintih kesakitan, “Perutku,,,”

Orang-oarang berlalu lalang tanpa memperdulikan dua wanita yang menjadi korban kecelakaan. Dengan menahan sakit ditangannya Suzy berjalan menghampiri Jiyeon. Suzy berdiri mematung menatap Jiyeon yang kesakitan.

“Suzy-ah tolong aku.”

Suzy manarik kakinya, menyingkirkan tangan Jiyeon. Tiga langkah ia meninggalkan Jiyeon, kemudian berbalik lagi. Entah apa yang dipikirkan Suzy, dia hanya mengepalkan tangan kirinya.

“””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””

“Apa yang kau lakukan?! Kau membunuh anakku!” Myungsoo membantak Suzy. Sedangkan lawan mainnya menunduk menyembunyikan wajahnya.

WLP 7 -Suzy (24)

“Maafkan aku,, Aku tidak tahu.” Jawab Suzy gematar.

“Bagaimana kau tidak tahu?” Myungsoo menekan kedua bahu Suzy, tanpa perduli Suzy kesakitan karna perbuatannya. “Bukankah kau kembali ke Las Vegas? Kenapa kau bersama Jiyeon? Kau sengaja melakukan ini.” Myungsoo benar-benar kalut, pikirannya hanya terisi dengan anak yang ada dikandungan Jiyeon telah tiada.

“Bukan Aku. Aku sungguh tidak tau,,,” Suzy mengigit kuku jarinya sambil terus melihat kebawah.

“Aku tidak pernah salah untuk membencimu.” Myungsoo meninggalkan Suzy dengan amarah.

“Oppa,,, Aku ingin pulang.” Suzy mengangkat telfon dari Nichkhun sambil menangis gemetar.

“Kenapa kau menangis?” Nichkhun khawatir.

“Aku sangat takut.” Jawab Suzy semakin bergetar.WLP 7 -Suzy (14)

“””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””

“Kita tak punya alasan untuk bersama lagi.” Ucap Jiyeon memegangi perutnya yang datar.

WLP -L (21)

“Apa yang dilakukan Suzy padamu?”

“Ini bukan karna Suzy, bukan salah siapapun.”

“Lalu kenapa kau seperti ini? Aku sudah melepaskan Suzy untukmu, kau ingin membuangku?” Myungsoo meminta penjelasan. Dia tak habis pikir Jiyeon meminta berpisah pada saat situasi yang sama-sama sulit untuk mereka.

“Aku hanya berfikir ini takdir kita. Sekeras apapun aku berusaha, takdir tetap menentukan.” Jiyeon mengingat kata-kata yang pernah diucapkan Suzy padanya.

+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Semua orang menderita karna perbuatannya sendiri-sendiri. Namun yang paling menyakitkan adalah seseorang yang kita cintai menderita karna kita.

Kemudian penyesalan datang, berfikir bahwa tak selalu yang kita pikir benar adalah benar. Ketika sadar bahwa dia sangat berharga, sayangnya,,, itu sudah terlambat.

“””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””

Dua tahun kemudian,,,,,,,,,,,

 

Tak,,,,,

Seorang wanita dengan wajah dingin melempar proposal yang diajukan oleh kayawannya keatas meja, kesan tegasnya tak sedikitpun luntur. Karyawan tersebut menelan salvia saat matanya bertemu dengan mata sang atasan, seolah tak mau mati karna ditatap karyawan itu segera menundukkan kepala.

WLP 7 -Suzy (30)

“Apa ini yang kau sebut perencanaan promosi?” tanya sang atasan dengan mata yang lebih tajam dari sebelumnya.

“Maafkan saya.”

“Jika kau tidak mampu mengerjakan tugas yang ku berikan kau boleh menulis surat pengunduran dirimu, Sungjong-ssi.”

“Saya akan bekerja lebih baik.” Si karyawan menunduk lebih dalam.

Dengan raut tak perduli pada permintaan maaf si bawahan, Suzy mengangkat ganggang telfon dan menekan tombol 2. “Masuk.”

Sungjong semakin bergetar tak karuan saat terdengar suara pintu terbuka. Jika sang atasan sudah memanggil sekertarisnya maka hal yang buruk akan terjadi padanya.

Keluar dari perusahaan? Itu masih lebih baik dari pada dipecat. Jika kau diminta mengeluarkan diri dari Irwol Grup maka masih ada peluang mendapatkan pekerjaan diperusahaan lain , meski hanya 10%. Namun jika kau dipecat, sudah lain ceritanya. Kau harus siap hidup kelaparan di negara ini. mungkin terdengar berlebihan tapi begitulsh kenyataannya. Wajar saja  karna Irwol Grup hampir menguasai perusahaan di seluruh negeri di berbagai bidang. Hotel, Mall, Bank, dan Poperti.

Perusahaan yang sedang dipegang suzy contohnya. Suzy memegang Perusahaan Poperti dan dalam masa promosi.

“Hyeri, cari agen periklan. Segera.” Perintah Suzy

“Tapi sajangnim …..” Hyeri berhenti bicara ketika melihat sorot mata suzy. Hanya dengan tatapannya saja suzy bisa membunuh seluruh karyawan perusahaan.

Sungjong dan Hyeri saling melirik dengan kepala tertunduk. Ekspresi ketakutan muncul dri wajah keduanya.

“Saya permisi, sajangnim.” Sungjong membungkukkan badan.

“Apa kau akan lari dari tanggung jawab?”

Sungjong menyerit.

“Setelah perusahaan mengeluarkan uang untuk lemburmu selama seminggu. Apa kau akan melarikan diri?”

“ Sajangnim…” Sungjong tersenyum, dia harap pikiranya benar.

“Kau harus tepati janjimu untuk bekerja lebih baik.” Ucap Suzy.

“Jeongmal gaMyungsooahabnida, sajangnim.” Ucap Sungjong dengan semangat, Hyeri pun ikut tersenyum untuk Sungjong.

“Kau bantu Hyeri mencari agen.”

“Nde, Allgesseumnida.” Sungjong mengangguk mantap.

“”””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””

Other place,,

WLP 7 -L (18)

Seorang pria berjaket hitam dengan kaca mata berwarna sedana, melangkah santai mencari seseorang yang akan menjemputnya.

“Tn. Kim Myungsoo?”

“Supir Chun?” Pria tadi balik bertanya.

“Benar. Anda terlihat lebih tampan dari yang ada difoto jadi saya tidak mengenali anda.”

Myungsoo tersenyum mendapat punjian dari supir yang dipekerjakan ayahnya.

“Chodae?” Myungsoo menyerit menerima undangan yang diberikan supirnya.

“Ya. Anda mendapat undangan dari salah satu pemilik perusahaan property di Seoul. Saya pikir baik untuk anda pergi kesana. Disana akan ada banyak tamu penting.”

Myungsoo menyandarkan kepalanya pada jok mobil. Dia bukan lagi lelaki berumur 23 tahun yang hanya mementingkan emosi. Kini dia harus lebih bertanggung jawab dengan apa yang dilakukan dan dibebankan padanya.

Perusahaan Ayahnya yang ada di Seoul dalam keadaan tidak stabil jadi beliau menyuruh Myungsoo untuk memperbaikinya. Myungsoo tidak keberatan dengan itu, toh perusahaan sang ayah akan diwariskan padanya.

“Sebelum ke rumah, apa anda ingin mengunjungi satu tempat?” Tawar Tn. Chun. “Anda pasti merindukan negara anda dibesarkan.”

“Sungai Han, tolong.” Myungsoo menyebutkan tempat yang terlintas dikepalanya.

“”””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””

“Saya fikir anda akan memecat Lee Sungjong?” tanya Hyeri saat mendampingi Suzy diruang rapat.

“Aku hanya mengujinya. Dia akan ku kirim ke kantor pusat setelah masa promosi Dream Island berakhir,”

Hyeri menatap atasannya tak percaya. Bagaimana bisa suzy bilang ini hanya ujian padahal Sungjong dan karyawan lain hampir mati karna masalah ini. Bae Suzy benar-benar luar biasa.

“Laki-laki harus lebih maju dari perempuan agar bisa melindungi orang yang dicintai, selain itu kau juga tau peraturan perusahaan kan?” Suzy menolehkan sedikit kepalanya.

Hyeri langsung menunduk kikuk saat Suzy berkata seperti itu.

“””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””

“Ada undangan pesta dari Tn. Yoo, putri bungsunya berulang tahun.” seorang wanita berumur sekitar 50 tahun berucap pada suzy.

Hyeri menundukkan kepala memberi hormat pada wanita yang diketahui adalah Presiden Utama Irwon Grup.

“Nichkhun sedang menemani Tiffany meriksa kandungan jadi …”

“Tidak perlu menelfon Minho Oppa. Aku akan pergi sendiri.” Potong suzy

“Kau yakin?” Wanita tersebut mengelus kepala suzy.

“Ne, eomma.” Suzy melanjutkan jalanya dan ikuti sekertaris Lee dibelakang.

“”””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””’

“Sebagian orang punya kenangan ditempat tertentu. Apa anda juga?”

Myungsoo belum bosan menerawang sungai Han dari dalam mobil padahal sudah setengah jam lebih dia disini. Jika tidak ingat akan undangan pesta, mungkin Myungsoo akan disini 2 jam lagi. Dia melihat sepasang lelaki dan perempuan sedang mengayun sepeda mereka, kemudian mereka turun dan berciuman namun tiba-tiba dua sepasang tersebut lenyap dari pandangannya.

Hanya ilusi, bayangan tentang dirinya bersama mantan kekasih.

“Berisik seperti gunung yang akan meletus,,,Aku suka.”

“Kau mencintaiku kan?”

“Kau hanya mencari alasan untuk berkata putus.”

“,,,,,Jika itu terjadi maka kalian akan hancur.”

Tidak hanya ucapan Suzy, dia masih mengingat semuanya. Pertemuan pertamanya dengan Suzy, affairnya dengan Jiyeon, sampai keadaan menjadi seperti ini.

“Yang ku lakukan adalah benar, jadi bukankah aku tak seharusnya menyesal? Tapi,,,, selama dua tahun, setiap hari aku selalu menyesal.”

“Anda bisa berbagi masalah anda dengan saya, saya bisa diandalkan.” Supir Chun menengok ke belakang.

Myungsoo tersenyum, tidak ada salahnya. Myungsoo juga belum mempunyai teman di Seoul.

“Aku meninggalkan seseorang uang ku cintai untuk seseorang yang ku cintai yang lain.” Ucap Myungsoo.

“Apa aku berengsek?” Lanjut Myungsoo ketika supirnya mentap tak percaya.

“Saya akan jawab jujur. Anda serakah.”

“Aku tau, dan  aku hancur karna keserakahanku.” Ucap Myungsoo.

“””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””

Kau yakin tak perlu bersamaku?” Tanya Minho dari seberang telfon.

“Sangat yakin.” Jawab Suzy mantab. “Jika kita selalu bersama, orang akan berfikir kau kekasihku.”

Apa aku belum pantas menjadi kekasih Bae Suzy?

“Mungkin diluar sana ada seseorang yang menyukaimu.” Jawab Suzy sambil memasang wedgesnya.

“Kau sendiri yang bilang bahwa tidak ada yang menyukaiku karna kita selalu bersama.”

“Anda pintar sekali berbicara.” Suzy tersenyum.

            Minho terdengar tertawa dengan ucapan Suzy barusan. “Bagaimana pun hubungi aku jika terjadi sesuatu.”

“Allgesseumnida,, Choi Minho Euisa ada di panggilan cepat tombol satu.”

Sudah ku bilang, ganti nama kontakku menjadi ‘Dokter penyelamatku yang tampan’.”

“Aku akan menggantinya ‘Dokter berisik’.” Suzy memutuskan telefon tanpa memperdulikan teriakan Minho.

“”””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””

“Bagaimana menampilanku?” Tanya Myungsoo mengencangkan dasinya didepan kaca. Kemeja putih, jas hitam, sepatu dress shoe, dengan celana bahan. Sempurna.

“Dengan wajah anda tidak heran jika anda menjadi serakah.” Ucap Chun jeonsa. tersenyum.

“Aku mulai tidak suka dengan julukan itu karna kau mengucapkannya terus.” Myungsoo memasang wajah serius yang dibuat-buat. “Aku harus terlihat baik dihadapan mereka.”

Supir Chun mengangguk, menujui.

“””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””””

Suzy melangkah pasti masuk kedalam gedung yang digunakan untuk pesta ulang tahun. Sesampainya didalam Suzy langsung disambut dengan mata-mata yang menatapnya kagum. Siapapun akan berkata bahwa Suzy cantik. Dress merah muda dengan wedges berwarna peach serta rambut yang tergerai, memberi kesan dewasa dan young secara bersamaan.

“Suzy,,,”

Suzy menyerit ketika seorang perempuan memanggil namanya. Matanya terbelak ketika mengenali lelaki yang digandeng sang perempuan.

“Kau ingat aku?” tanya sang gadis.

“Sunbae,,,” ucap Suzy pelan.

“Bagaimana kabarmu?” Tanya lelaki tadi pada Suzy.

“Og,,, Kalian saling mengenal?”

“Kami satu universitas dulu.” Jawab lelaki tadi.

“Waaah,,, dunia sempit sekali. Aku teman SMP Suzy dan kalian alumni universitas yang sama.” Ucap sang gadis.

Suzy menatap wajah gadis tersebut dengan seksama sambil mengingat-ingat, ingatannya terhenti pada seseorang yang dia kenal di masa sekolah menengah pertama.

Ya,, Suzy menemukannya. Jieun dan Seungho, Suzy sungguh tak menyangka bahwa ia akan bertemu dua orang dari masa lalunya secara bersamaan.

“Kalian,,,,”

“Kau pasti terlalu sibuk dengan perusahaanmu sampai tidak pernah menonton TV.” Ucap Jieun. “Kami berkencan.”

Suzy mengangguk. Selain tidak tahu bahwa Jieun dan Seungho berkencan, dia juga tidak tahu kalau Jieun seorang publik figure.

“So Ra adalah adik Seungho Oppa.” Ucap Jieun lagi.

So Ra? Mungkin yang sedang berulang tahun. Itu tidak penting bagi Suzy, dia hanya datang karna diundang.

“Apa kau ingin minum?” tawar Seungho pada kekasihnya.

“Ya, tapi jangan alkohol. Alkohol membuat kulitku kusam. Suzy kau juga?”

Suzy mengangkat gelasnya tanda tak perlu.

“Myungsoo,,,” Seungho menghampiri seseorang yang sangat ia kenal.

“Kau,,,,”

Melihat Myungsoo dan Suzy yang datang terpisah, Seungho bisa menebak bahwa terjadi sesuatu yang tak diharapkan pada mereka.

“Bagaimana kabarmu dan Jiyeon?”

“Untuk apa kau menanyakan seseorang yang kau campakan?” Ucap Myungsoo ketus.

“Apa Jiyeon mengatakan bahwa aku menyampakkannya?”

Myungsoo tersenyum sinis.

“Bagaimana kabar Suzy?

“Dia baik-baik saja.”

Kini giliran Seungho yang tersenyum sinis. “Jika dia baik-baik saja, aku yakin kau tidak ragu untuk bertemu seseorang.”

“Aku sedikit kecewa kau sempat tidak mengingatku tadi,,” Ucap Jieun.

“Maaf.” Jawab Suzy singkat.

“Untuk apa yang terjadi dimasa lalu, aku memang tidak pantas diingat. Kau tau betapa senangnya aku saat melihatmu tadi?”

Tubuh Suzy bergetar ketika dilihatnya Seungho tidak kembali sendiri. Berlahan dadanya juga mulai sesak.

“Suzy?!,,,,,” ucap Myungsoo, benarkah wanita didepannya ini Suzy?

Myungsoo mengkat kedua tanganya untuk memeluk Suzy, namun baru setengah gerakan dia terhenti. Mengingat dimana dan status mereka sekarang.

“Suzy, waegerae?” Tanya Jieun menyadari wajah Suzy yang memucat.

Tubuh Suzy semakin bergetar dan kepalanya mulai pusing. Seluruh penghuni ruangan langsung menoleh kearah Suzy ketika gelas yang ia pegang terjatuh. Suzy membersihkan gaunnya yang basah dengan tangannya dan sesekali mengibasi gaun yang ia pakai. Sang gadis semakin panik, melihat penghuni ruangan yang saling berbisik.

“Suzy,,,” Jieun menahan tangan Suzy yang bertingkah aneh.

“Jaesonghamnida,,,” Suzy membungkuk lalu meninggalkan tempat tersebut dengan segera.

“Hanya pikiranku atau Suzy memang terlihat seperti orang gila.” Ucap Jieun.

Minho melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh mengikuti navigasi posisi Suzy berada. Minho langsung menginjak rem ketika melihat seorang gadis yang berjongkok disisi mobil sambil menyembunyikan wajahnya.

“Oppa,,,” Suzy mengangkat wajahnya yang berantakan karna menangis.

“Aku ada disini,” Minho merapikan rambut Suzy dan mendekap kedua pipi sang gadis.

“Aku tidak ingin bertemu mereka,, aku bukan pembunuh, aku tidak membunuh siapapun,,” Suzy menangis kesenggukan.

Minho memeluk tubuh Suzy sambil membisikkan sebuah kalimat, kemudian Suzy kembali tenang.

Disisi lain,,,

Myungsoo memperhatikan mantan kekasihnya dengan seorang pria yang tidak ia kenal.

Setelah sang gadis keluar ruangan, Myungsoo mengikuti Suzy dari belakang. Myungsoo juga mendengar Suzy menelfon seseorang, dia berencana menghampiri Suzy jika orang yang dihubungi Suzy tidak muncul dalam 15 menit, namun belum ada 10 menit seorang laki-laki berjas putih datang untuk Suzy.

“Terjadi sesuatu pada kalian.” Ucap Seungho.

“Bukan urusanmu,,,”

“Bukan aku yang meninggalkan Jiyeon, itu adalah pilihan Jiyeon.”

“Maksudmu?” Myungsoo tak mengerti.

“Siapa yang tahan berhubungan dengan gadis yang masih memikirkan cinta pertamanya?”

Jadi yang dikatakan Jiyeon adalah bohong? Seungho tidak meninggalkan Jiyeon untuk karirnya.

“Aku harap kau tidak mengakhiri hubunganmu dengan Suzy untuk Jiyeon.”

Myungsoo membating pintu mobilnya. Pembicaraanya dengan Seungho terus mengiang ditelinganya.

/////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////

A/N                  : Selamat Hari Raya Idul Adha,,,,,,

Lama nunggu? Maaf ya,, libur terus weekend juga jadi banyak sodara dan temen yang datang.

Terimakasih pada semua yang ngikutin cerita ini sampai chapter 7,,, yang emang ga suka cerita dari awal ya ga usah baca. Dari pada muncul pikiran buat Plagiat’in kan,,,

Thank for read. DON’T BE SILENT READER AND STOP PLAGIATOR!!! Sorry for typo.  Stay tune on this blog and wait the next chapter. Annyeooooong. 😀 *ala MC Music Core

Penulis: cakho

Suka ngayal. Mendengarkan semua musik. Random. Multifandom but I'm Anime fan.

30 thoughts on “When Love Must Protect the Love (Chapter 7)

  1. jadi JIyeon serakah ingin mendapatkan cinta pertamanya? lalu Myungsoo?
    apa yg tjd dengan Jiyeon akhiernya??? penasaran…. sepertinya akan panjang ceritanya, ya kan thor,… joahe…. kutunggu next partx…

    Suka

  2. aaaaaaaaa gak tahu mo komen apa yang pasti penasaran tingkat akut 😀 next partnya panjangin dikit dong 😀

    Suka

  3. noh noh rasa tuh myung baru nyesel kan skrg stlh tau jiyon tuh kyk gmn…kasian suzy…

    Suka

  4. Makin seru,
    ga sbr nunggu lanjutan’ny,
    next thor. . .

    Suka

  5. tuh kan? myungsoo apa yang kau lakukan? oh tidakk!! disini bner bner suzy yang tersiksa aisshh.. nyesek bnget bacanya, suzy jadi aakkhh.. myungsoo kau memilih pilihan yang salah!! siapan sekarang yang salah?
    author bner di bikin kesel dahh.. sama karakter masing masing pemainnya, sangat di tunggu kelanjutannya ya ya ya please!! gak sabar nunggunya author.. ceritanya keren banget

    Suka

  6. ahh.. singkat sekali.. penasaran akut.. ditunggu part selanjutnya.. fighting!!

    Suka

  7. Nah loh myung nyesal kan.
    Ughh jiyeon neo jinjja…. eishh
    – Nextnya ditunggu.
    Keep writing ne.
    Fighting

    Suka

  8. Myung ga konsisten org nya~~~~
    lanjut thor~~~~!!!

    Suka

  9. heh…. suzy sedih… depresi bgt krn di tuduh jd pmbunuh bayi.

    Suka

  10. sumpah nyesek kali pasti myungsoo tau kebenaran nya thor , penasaran thor kenapaa suzy kayak gitu ceritanyaaa makin seru thor 🙂

    Suka

  11. eoh.. baru baca

    Yang penting aku ninggalin jejak ya^^

    Suka

  12. tuhkan si myung nyesel..jiyeonnya gimana??kasian uri suzy ;( mian komenku yang nyeleneh ini..bingung mau komen apa ;(

    Suka

  13. suzy weigure…? dia kyknya trauma. jadi sedih kalo suzy gitu, suzy yang kuat ne.. hahaha. myung, rasain lo di tipu. nyeselkan lo??? hahahha, untung ada minho…

    Suka

  14. jiyeon eonni ternyata bener” keterlaluan. ah,, bingung mau komen apa. next aja deh

    Suka

  15. wah myungsoo kyaknya dari awal emang gak suka suzy,
    kenapa park jablay gak end sih
    sekali lagi aku heran sama kel. bae kan berkuasa, kejam, kok tidak bisa mengatasi cecunguk macam kim myungsoo&gundiknya
    (╥﹏╥)
    baca part 8

    Suka

  16. Mudah2an myung tau penderitaan suzy, sehingga dia menyesal..hikss cayo minho..buat myung cemburu..
    Komawo authornim

    Suka

  17. aahh jadi ngerti sekarang
    myung cinta pertamanya jiyeon dan dia mmg sengaja ngrebut myung, bodohnya myung taunya jiyeon teraniaya dan jd simpati smp rela ninggalin suzy, dan sekarang semua hilang dari genggaman myung, KARMA berlaku

    kasihan suzy, dia jadi trauma dibilang pembunuh sm myung
    ih beneran udh mbrambang aku ni 😦

    Suka

  18. Astaga thor,  trauma suzy makin parah saat myung bilang anaknya mati krn suzy? Kemana jiyeon? Bisahkah ªaƘů bilang kalo awal kekacauan ini berawal dr jiyeon? Kebohongan dan keserakahannya?

    Suka

  19. tuhkaaan jiyeon itu emang nyebelin!!!
    sukurin tuh si myung -,-” kapok kan?
    iish liat suzy jadi nambah traumanya gara gara kamu

    Suka

  20. Jadi jiyeon yg mutusin seungho ?
    Gilee daah
    Makin rumit ajaa

    Suka

  21. Ksihan uri suzy dlu trauma skrang + trauma lg hmmm

    Suka

  22. jiyeon ternyata bohong sama myungsoo .. fix nyesel banget tuh myungsoo apalagi liat suzy sama laki² lain #SakitnyaTuDisini wkwk

    Suka

  23. Jiyeon ternyata jahat banget.
    Kasian suzy jd trauma gara gara dimarahin myung.
    Gimana nih nasibnya suzy.

    Suka

  24. klo udh kya gini suzy sama minho aja!!

    Suka

  25. Huahh…Jiyeon ternyata biang keroknya…
    udah ah mau kerokan dulu thor, next chap aku main kesini lagi… selamat sore!

    Disukai oleh 1 orang

  26. akk bingung mau komen apa?? makin nyesek aja ..myung giman menyesal heh??

    Suka

Tell me what you feel,,